Kembali Malam

Mengapa selalu malam yg mengasyikan... Hingga saya selalu menunda..menunda..sampai akhirnya pagi. Dan terkadang ada yg datang menemani hingga semakin pagi.
Siang itu terlalu normal.
Dan senja membawa saya pada kegilaan teman baru..memaksa saya dgn keras dan lancang masuk menggali fantasi yg jauh sekali. He is delirium vespertine. Ia berhasil mengidentikan senjanya kepada sebagian senjaku.
Kembali malam, kembali gelap, kembali hidup!

bayang-bayang

dikejar bayangan
dibayangi bayangan
digerayangi bayangan
terbayang-bayang bayangan
sudah terlalu,
tak mampu membayangkan
tak bisa dibayangkan

binal

keberadaan...

dunia terasa kecil bagiku ketika mereka berlaku dan berbahasa karena sebongkah nama dan gaya. aku terbiasa membawa papan nama yang tidak kalah luas, tapi mereka malas diantara luasnya, bukan itu yang mereka ingin lihat, nafsu jadi yang terutama.
segelintir dari mereka yang tidak mengangkat kepalanya hanya sekedar mencapai tinggi. mereka itu yang selalu melihat lurus. mereka itu yang aku salutkan. mereka yang matang lebih baik ketimbang sesamanya.
terimakasih atas kemunafikan yang membuat aku lebih berada walau aku masih kalah tinggi.

Pepper on the paper

lidah ini terlalu sering mengecap lada, tidak lagi melihat akibat lada seperti yang lain, hangatnya lada membawa persahabatan karena sudah terlalu cinta lada.

Dari janji sampe kutang..

Tadi sih janji mau tidur cepet. Tapi apalah (sambil curi pandang ke arah jam), janji ya tetep janji..janji adalah hutang..apalah arti sebuah janji..makanya janji jangan ngutang..kalo ngutang nanti masuk angin..janganlah berjanji di atas angin apalagi kutang!. Janji yaa..untuk senantiasa berkutang.

Selamat pagi!
Periksalah kutang anda, apakah masih terpasang rapih? Ato malah sudah tak berkutang?.